Bahaya Menulis Surat Taubat: Tidak Akan Mendapatkan Keselamatan dan Ampunan Allah
Salah satu budaya di dalam Islam Jama’ah/LDII/Jokam/QHJ/354 adalah menuliskan surat taubat atau surat pengakuan dosa saat mendekati bulan Suci Ramadhan
Tidak hanya saat Ramadhan, untuk jamaah dari Islam Jama’ah/LDII/Jokam/QHJ/354 yang ‘paham’ mereka akan menulisnya setiap kali melakukan kesalahan dan mengirimnya ke pusat melalui pengurus saat daerahan pusat di Kediri (budaya ini sama seperti di agama Kristen).
Namun, tahukan antum tentang bahayanya menulis surat taubat atau surat pengakuan dosa untuk disampaikan kepada keimaman ? Simak hadits berikut:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا المُجَاهِرِينَ، وَإِنَّ مِنَ المُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا، ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ، فَيَقُولَ: يَا فُلاَنُ، عَمِلْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ
“Setiap umatku (diharapkan) akan mendapatkan keselamatan (dan ampunan), kecuali orang-orang yang terang-terangan. Dan termasuk bentuk terang-terangan ketika seseorang melakukan sesuatu (dosa) pada malam hari, lalu masuk waktu pagi sedangkan Allâh Azza wa Jalla telah menutupi aib dosanya, namun ia justru mengatakan : wahai fulan, aku telah melakukan (dosa) ini dan itu pada malam tadi. Sungguh, ia telah melalui malamnya dalam keadaan Allâh Azza wa Jalla menutupi aibnya, namun ia masuk waktu pagi dengan menyingkap apa yang telah Allâh Azza wa Jalla tutupi.”
Setiap umatku (diharapkan) akan mendapatkan keselamatan (dan ampunan), kecuali orang-orang yang terang-terangan.
HR. al-Bukhâri kitab al-adab bab sitr al-mu’min ala nafsihi no 5721 dan Muslim kitab az-zuhd wa ar-raqâ’iq bab an-nahyu an hatkil insân sitra nafsihi no 2990.
Dari hadits diatas, orang yang sengaja menuliskan kesalahan-kesalahannya lalu mempersilahkan orang lain (dalam hal ini keimaman) untuk membacanya, maka dia termasuk yang di ancam dalam hadits diatas. Dan satu hal lagi, tidak ada satupun dalil dan atsar dari pendahulu Islam, baik para Nabi, sahabat, tabi’in, dan tabi’t tabi’in yang mengamalkan amalan menulis surat taubat untuk Imam mereka saat mereka melakukan dosa dan kesalahan. Lalu darimanakah budaya ini?
Jokam Sejati Tidak Akan Bisa Menipu Diri Sendiri
Untuk apa Allah menurunkan agama, syariah bagi manusia? Menurut Imam Syatibi syariah bertu…