ldii
Home Bantahan Ilmiyyah Bantahan Manqul: Bersanad bukan Jaminan Aqidah dan Manhaj-nya Benar
Bantahan Ilmiyyah - 20 Januari, 2019

Bantahan Manqul: Bersanad bukan Jaminan Aqidah dan Manhaj-nya Benar

Sanad dan ijazah seperti ini bukanlah jaminan kebenaran dalam hal aqidah atau manhajnya. Bukan pula jaminan orang yang memberi ijazah akan sama aqidah atau manhajnya dengan orang yang diberi ijazah, sebab ijazah hadits bukan syahadah ilmiyah atau tazkiyah aqidah melainkan hanya periwayatan saja.

Dahulu pun contohnya sangat banyak, para perawi yang meriwayatkan hadits tapi mereka memiliki pemahaman menyimpang seperti Khawarij, Murji’ah dan lainnya.

Misalkan ada perawi yang bernama: Imron bin Hiththan* seorang perowi dalam Shahih Bukhori, lihat dihadits no. 5835 dan 5952. Walaupun Imam Bukhori rahimahullah meriwayatkan dari jalur dia, sebenarnya Imron berpemahaman Khawarij.


* Imron semula adalah ahlus sunnah, kemudian diakhir hidupnya berubah karena terpengaruh oleh istrinya. Al-Hafizh Ibnu Atsakir menyebutkan kisahnya, “… Bahwa Imran bin Hiththan menikahi perempuan Khawarij (dengan tujuan) untuk mengeluarkan perempuan tersebut dari pemahaman Khawarijnya. Akan tetapi, perempuan itulah yang justru kemudian mengubah Imran menjadi Khawarij” (Tarikh Dimasyq 43/490).

Al-Hafizh Ibnu Hajar v (w. 852 H/ 1448 M) berkata, “Imran bin Hiththan as-Sudusi, seorang penyair terkenal. Ia berfaham Khawarij. Abu Abbas al-Mubarrad berkata, ‘‘Imran bin Hiththan adalah pimpinan, penyair dan khathib al-Qa’diyah.’ Al-Qa’diyah adalah kelompok sempalan dari Khawârij yang berpandangan tidak perlu memberontak atas penguasa akan tetapi mereka hanya merangsang untuk memberontak. Imran adalah juru dakwah kepada mazhabnya”. (Fathul Baari 1/432).

Alasan Imam Bukhori dan para ulama lainnya menerima hadits Imran karena walaupun berpemahaman Khawarij, Imron dikenal tsiqah dan tidak suka berdusta. Al-Hafizh Al-Mizzi v (w. 742 H/ 1341 M) berkata, “Imam Abu Dawud berkata, Tidak ada dari ahli bid’ah yang shahih haditsnya kecuali dari kelompok Khawarij, kemudian beliau menyebutkan Imron bin Hiththan… ”. (Tahdzib Al-Kamal 22/323).7

Disadur dari Kitab Bantahan Ilmiyyah untuk Islam Jamaah: Seri 1 Manqul Dan Serba Serbinya karya Ustadz R. Aulia Rahman Abdillah as-Surianji

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Jokam Sejati Tidak Akan Bisa Menipu Diri Sendiri

Untuk apa Allah menurunkan agama, syariah bagi manusia? Menurut Imam Syatibi syariah bertu…