kerajaan islam jamaah, jokam
Home Bantahan Ilmiyyah Status WA Ustadz Abdullah Mas’ud: UNTUK APA DIPERTAHANKAN…?!!
Bantahan Ilmiyyah - Nasehat - 25 Januari, 2019

Status WA Ustadz Abdullah Mas’ud: UNTUK APA DIPERTAHANKAN…?!!

Sekelompok orang, barangkali tidak banyak. Hanya Allah yang mengetahui dengan pasti jumlah dan nama – nama mereka, serta apa yang mereka usahakan setiap siang dan malam.

Namun yang sedikit ini telah membius ribuan orang, kemudian ribuan orang ini bekerja pula siang dan malam untuk mempertahankan sebuah kerajaan tersembunyi, dimana jutaan orang tunduk dan taat pada ” Sang Imam”…

Sudah datang peringatan sejak belasan tahun yang lalu, diantaranya ketika pak Kyai Bustami memberikan masukan:

” Jama’ah ini sudah salah memakai uang, tidak memperdulikan nasib para dhuafa’ nya, akhirnya Allah ta’ala tegur dengan kasus Maryoso. Kalau bermacam – macam bid’ah ini tidak dibuang, tunggu saja teguran Allah ta’ala berikutnya…! “.

Ya, saat ini, ketika banyak mata terbuka kepada sumber – sumber kebenaran ( Al Quran dan Assunnah dengan pemahaman salafushalih) yang mengalir deras dari lisan dan tulisan para ulama, kita menjadi tahu bahwa pemahaman baiat kepada ” imam” sebagai syarat sah iman dan Islam, merupakan bid’ah yang melahirkan banyak keburukan….!

Beberapa tahun kemudian datang peringatan kepada mereka dari generasi yang lebih muda, dengan tekun berusaha memperbaiki kerajaan ini dari dalam, bahkan tak memperdulikan apa yang dikatakan dunia luar akan diri mereka yang berlelah-lehah menahan kritikan dari segala penjuru. Namun para pemilik kerajaan ini menutup mata hati, bahkan akhirnya mencemooh dan mengucilkan, sampai mengusir, seakan – akan mencontoh dan memodifikasi perbuatan umat – umat terdahulu saat diberi peringatan:

قَالُوْا يٰصٰلِحُ قَدْ كُنْتَ فِيْنَا مَرْجُوًّا قَبْلَ هَذَا اَتَنْهٰىنَا اَنْ نَعْبُدَ مَا يَعْبُدُ آبٓاؤُنَا وَ اِنَّنَا لَفِيْ شَكٍّ مِمَّا تَدْعُوْنَا اِلَيْهِ مُرِيْبٍ (سورة هود اية ٦٢)

Kaum Tsamud berkata, “Wahai Shalih, sesungguhnya kamu diantara kami adalah seorang yang kami harapkan sebelum ini, apakah kamu melarang kami menyembah apa yang disembah oleh bapak – bapak kami? Dan sesungguhnya kami berada dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami.”

Maka ketika segenap usaha telah dikerahkan, namun mereka tetap tidak bergeming, usaha terakhir adalah menyerahkan segalanya kepada Allah ‘azza wa jalla, Maha Pencipta yang memberikan amanat kekuasaan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan mencabut kekuasaan itu dari siapa saja yang Dia kehendaki pula…

Status Syaikh Abdullah Mas’ud pada tanggal 19 Januari 2019 yang mengambil cuplikan dari video animasi pendek berjudul “A tale of momentum & inertia” atau Kisah Momentum & Inersia( inersia adalah sifat materi yang menentang atau menghambat perubahan momentum). Gambaran dari animasi singkat ini seperti yang kami kutip dari AGM Digital Library adalah “a rock giant literally holds in his hands the fate of a small coastal village. Can he forgive and forget?” artinya “raksasa batu yang benar-benar memegang nasib desa kecil di pesisir. Bisakah dia memaafkan dan melupakan?”. Gambaran ini sama dengan kisah dari Syaikh Abdullah Mas’ud dan kawan-kawan yang mencoba menyelamatkan Islam Jama’ah dengan memperbaikinya sesuai AL-Qur’an dan As-Sunnah bi fahm Salafusshalih namun ditentang dan dilawan. Batu yang besar itu gambaran kesesatan Islam Jama’ah yang akan menghancurkan Islam Jama’ah itu sendiri, dan istana yang menembaki raksasa itu adalah kerajaan Islam Jama’ah yang enggan berterimakasih meski sudah ditolong. Dan kini, setelah semua penolakan, penghinaan, pengucilan, Syaikh Abdullah Mas’ud memilih melupakan mereka, tak lagi mempertahankannya dan membiarkannya hancur…

Sementara itu dari luar, para Asatidz yang peduli kepada kalian, juga memberikan nasihat. Bukan turut campur, hanya kasih sayang kepada sesama muslim, agar kehidupan kita semua menjadi lebih baik dan lebih berkah …

Wahai kaum, bukankah kalian tahu bahwa orang – orang berilmu berhak untuk didengarkan…?

Wahai pemilik kerajaan, bukankah kalian tahu bahwa Ahlul Quran adalah orang – orang yang dikhususkan oleh Allah Rabbul ‘alamiin sehingga pantas untuk diambil nasihatnya…??

Tidakkah kalian takut pada hukuman
yang menghancurkan dari Rabbul ‘alamin, tanpa kalian mampu untuk menahannya…??!!

Sesungguhnya masih ada waktu, meskipun barangkali tinggal sebentar saja. Bagi orang – orang masih memiliki mata hati, cukuplah beberapa kejadian yang saling menyusul belakangan ini menjadi peringatan.

Tidak ada gunanya mempertahankan sebuah kerajaan, jika kalian sudah faham bahwa ia sangatlah rapuh bagaikan sarang laba – laba. Tidak ada gunanya engkau membela orang – orang yang hendak mempermalukan dirinya di hadapan manusia, di dunia, dan di depan Persidangan paling adil di akhirat kelak…

Saudaraku, hijrahlah, sebelum saat keruntuhan itu tiba.

Jika kau bertanya kepada kami,”… Kemana harus berhijrah…?”

Maka kami berikan jawaban…,” Tetaplah di rumahmu. Sejatinya kerajaan ini hanyalah jaring – jaring kekuasaan semu belaka. Jika kau berhenti dari mentaati “Sang Imam”, lalu sebagai gantinya kau pelajari Al Quran dan Assunnah dari para ulama Ahlussunnah, kemudian kau amalkan, sesungguhnya kau sedang memulai langkah hijrah.”

Sampai bertemu dalam kesempatan yang lebih baik, insyaAllah.

Baca juga: Syaikh Abdullah Mas’ud, Lc. : Ciri-ciri Khawarij 

Baca juga: Bergabunglah dengan Kafilah Ahlussunnah (Ahlan wa Sahlan Al Ustadz Abdullah Mas’ud Lc)

3 Komentar

  1. Semoga alloh memberikan hidayah taufik kepada sodara sodara kita yg masih bersikap ta’ashub kpd kelompok hizbiyah yg dulu kita juga pernah puluhan tahun berada di dalam nya, dgn kembali mengikuti qur’an dan sunnah sesuai pemahaman para salaful umah. Aamiiin

  2. Kebenaran itu berbanding lurus dengan kebaikan (akhlaq) dan berlaku universal bukan hanya golongan, kelompok, atau sekitarnya.
    Jika mengaku Benar namun tidak ada kebaikan, keadilan, kedamaian, ketentraman umat, bisa jadi terdapat salah faham tentang kebenaran.
    Setelah berIman, menjalankan syari’at Islam dan wujudnya adalah Ihsan.
    Bismillah mari bersama menterjemahkan kalimah2 Allah SWT di alam semesta ini sebagai bentuk amal Sholeh dan ibadah kita hanya kepada Allah SWT.

    STOP meyakini pengobral janji sorga palsu.

    Salam Damai Saudaraku.
    Tetap mengkaji, mengamalkan, membela dan bersaudara dg umat muslim, dan bertaqwalah pada Allah SWT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Jokam Sejati Tidak Akan Bisa Menipu Diri Sendiri

Untuk apa Allah menurunkan agama, syariah bagi manusia? Menurut Imam Syatibi syariah bertu…