Home Artikel Akhlak Sikap Tasyayyu’ Dan Tahazzub

Sikap Tasyayyu’ Dan Tahazzub

Ahlussunnah Berkeyakinan Bahwa Sebab Terbesar Terjadinya Perpecahan Ummat Ini Adalah Sikap Tasyayyu’ Dan Tahazzub ( Sikap Pemihakan/Pembelaan Dan Bergabungnya ) Sebagaian Kaum Muslimin Kepada Sebuah Kelompok Atau Jama’ah Atau Pada Orang Tertentu Selain Raslulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Dan Para Sahabatnya Yang Mulia

Berdasarkan firman Allah subhana wata’ala ;

إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ * الانعام 159

Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan [Maksudnya: ialah golongan yang Amat fanatik kepada pemimpin-pemimpinnya], TIDAK ADA SEDIKITPUN TANGGUNG JAWABMU KEPADA MEREKA. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.

Imam ibnu katsir berkata (Tafsir Ibnu Katsir 2/262); dhahir ayat ini bersifat umum bagi setiap orang yang memecah belah pada agama Allah maka dia telah menyelisihi Allah, padahal sesungguhnya Allah mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar bertujuan untuk menampakkan (memenangkan) agama ini diatas semua agama. SYARI’AT Allah Cuma satu dan tidak perselisihan dan perpecahan di dalamnya.

Allah juga berfirman;

وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (31) مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ (32) روم

Dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.

Berkata imam Ibnu Katsir ( 3/572) umat ini juga telah berpecah belah diantara mereka atas kelompok-kelompok yang semua kelompok itu sesat kecuali satu dan mereka adalah ahlussunnah wal jamaah yakni orang-orang yang berpegang teguh dengan kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam , dan juga mengikuti pada apa yang ditetapi oleh generasi awal yakni para sahabat dan tabi’in dan para imam-imam kaum muslimin di masa lampau dan sekarang, sebagai mana Imam Hakim telah meriwayatkan di dalam kitab almustadraknya bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang siapakah kelompok yang selamat (firqatun najiyah) itu? Maka beliau menjawab : yakni orang yang berada (tegak) diatas sesuatu yang aku dan para sahabatku hari ini berada diatasnya. Dan ditanyakan kepada sahabat Abdullah bin Abbas : apakah engkau diatas agamanya ‘Ali atau diatas agamanya ‘Utsman? Maka Ibnu Abbas menjawab “ BAHKAN SAYA KOKOH BERADA DIATAS AGAMANYA RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM “
dikeluarkan oleh imam al-Lalikai dalam kitab Syarah Ushul I’tiqad 123 dan juga yang lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Jokam Sejati Tidak Akan Bisa Menipu Diri Sendiri

Untuk apa Allah menurunkan agama, syariah bagi manusia? Menurut Imam Syatibi syariah bertu…